Diskusi hari ke-2 dibuka oleh Kadivhubinter Polri yang diwakili Kabaglotas Set NCB Interpol Divhubinter Polri Kombes Pol Dodied Prasetyo Aji |
Tangerang, ZonaEXpose.com - Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) hari ke-2 dengan narasumber dari BNN, Imigrasi, dan SSDM di Hotel Santika Serpong, Tangerang Selatan pada Selasa (25/10).
Diskusi hari ke-2 dibuka oleh Kadivhubinter Polri yang diwakili Kabaglotas Set NCB Interpol Divhubinter Polri Kombes Pol Dodied Prasetyo Aji diikuti oleh 65 Kapolres perbatasan serta para Atase dan Staf Teknis Kepolisian yang bertugas di KJRI dan KBRI di Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, Australia dan Timor Leste.
Adapun beberapa pemateri yang hadir pada hari ke-2 FGD berasal dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal Imigrasi, dan SSDM Polri serta Pemberian materi diberikan guna pengayaan pengetahuan bagi para peserta, serta disajikan dalam bentuk seminar yang dipimpin AKBP I Gede Nyoman Bratasena Kasubag Amerika dan Eropa (Amerop) salah satu pamen lulusan S3 Universitas Indonesia.
Dalam paparannya Dr. R.M Aria Teguh Mahendra Wibisono Direktur Kerjasama BNN membahas tentang masa depan Bangsa yang rentan akibat Narkotika dan narkoba merupakan permasalahan serta tanggung jawab bersama, “Di Indonesia permasalahan narkotika menjadi permasalahan yang cukup tinggi dan masa depan Bangsa yang rentan akibat Narkotika merupakan permasalahan serta tanggung jawab kita bersama-bersama, dan kondisi umum ancaman perkembangan zat psikoaktif baru di dunia mengalami kenaikan setiap tahunnya, serta perkembangan zat psikoaktif baru menciptakan celah bagi kejahatan dikarenakan banyak narkotika jenis baru yang belum diatur oleh hukum,” ucap Aria.
Senada dengan BNN pemberian materi diberikan oleh Ahli Muda Keimigrasian Direktorat Intelejen Keimigrasian Bapak Danny Ariana mengatakan peranan imigrasi dalam pencegahan kejahatan lintas negara mempunyai tugas, fungsi dan prinsip, “Peranan imigrasi dalam pencegahan kejahatan lintas negara mempunyai tugas yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Fungsi dan prinsip dari keimigrasian dalam mencegah kejahatan daerah perbatasan yaitu melaksanakan pelayanan publik, penegakan hukum, keamanan negara, fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat dan Selective Policy artinya Hanya Orang Asing yang memberikan manfaat serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban umum diperbolehkan masuk dan berada di Wilayah Indonesia,” kata Danny.
Terakhir pembahasan peningkatan kualitas dan kuantitas anggota Polri di Wilayah perbatasan menjadi fokus bagi SSDM Polri, dan hal ini disampaikan Kombes Pol Dr. Kif Aminanto Kabagren Rojianstra SSDM Polri, “Peningkatan kualitas dan kuantitas anggota Polri di Wilayah perbatasan perlu adanya upaya pemenuhan kuantitas dan peningkatan kualitas SDM Polri khususnya wilayah perbatasan sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing, dan upaya pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM Polri wilayah perbatasan adalah dengan cara mengadakan penerimaan Bintara Polri Rekrutmen Proaktif dengan kategori Affirmative Action, Talent Scouting, dan Penghargaan, serta upaya yang dilakukan SSDM Polri dalam meningkatkan kualitas personel Polri di perbatasan adalah dengan Program Polri belajar untuk menambah pengetahuan Polri di daerah perbatasan dan pembentukan Diklat Sus bagi personel yang berdinas di wilayah perbatasan,” kata Kif.
Selanjutnya Pasca pengisian materi dari narasumber, kegiatan diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhir kegiatan disampaikan kesimpulan dan evaluasi hasil dari Focus Group Discussion dan kegiatan akan dilanjutkan pada Rabu (26/10) dengan agenda kegiatan Rakor Kejahatan Lintas Negara.
Editor
Chaer Agam
0 Komentar