Banten, ZonaEXpose.com - Menanggapi statement Pj Gubernur Banten mengimbau kepada masyarakat Banten untuk tetap tenang dan tidak panic buying usai pengumuman kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Presiden Jokowi Sabtu siang (3/9/2022) ditanggapi serius selain oleh Ketua Badko Jabagbar HMI MPO juga dari kalangan Buruh.
Ketua Pimpinan Daerah SP KEP SPSI Banten Afif Johan dalam siaran pers yang diterima para awak media, Senin (5/9/2022) memandang himbauan tersebut adalah himbauan yang tidak mengerti perasaan rakyat dan keadaan rakyat saat ini. Adanya Kenaikan Harga BBM itu memiliki mulptiple Effect
Kenaikan harga BBM tidak hanya memicu kenaikan biaya transportasi saja, namun kenaikan harga BBM juga akan membuat harga bahan-bahan logistik meningkat sudah pasti akan memicu kenaikan harga di berbagai sektor terutama harga kebutuhan pokok.
Yang jelas kata afif, pasti harga seluruh kebutuhan dan komponen semua sektor akan naik akibat kenaikan harga BBM.
Lebih dari itu bahwa kenaikan harga BBM juga dapat memicu inflasi, bahkan akan akan menurunkan daya beli masyarakat. Ingat, konsumsi masyarakat Indonesia itu berkontribusi kurang lebih sebanyak 50% terhadap PDB, maka jika inflasi tinggi tentunya akan membatasi konsumsi masyarakat dan berdampak kepada PDB.
Dampak kenaikan BBM ternyata tidak hanya pada ekonomi, tapi juga akan berimbas pada aspek sosial masyarakat, termasuk kaum pekerja. BBM itu sangat diperlukan untuk operasional perusahaan, sehingga jika harganya semakin mahal maka akan semakin membebani biaya produksi hampir seluruh sektor dan semua lini bisnis.
Akibatnya, perusahaan tentunya akan melakukan efisiensi dengan mengurangi biaya operasional, bisa saja dengan menghentikan pelaksanaan rekrutmen karyawan baru hingga Potensi memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Hal ini sangat bertolak belakang dengan statement PJ Gubernur Banten yang mengatakan pergerakan ekonomi di Provinsi Banten tumbuh dengan baik, yang mengajak kepada masyarakat agar menggunakan BBM dengan bijak, sesuai kebutuhan saja.
Dengan begitu, situasi tetap menjadi baik dan lapangan kerja terbuka, dan kondisi pemulihan bisa semakin tercipta. Afif mengatakan bahwa masyarakat diam saja tidak menggunakan BBM pun akan mengalami dampak yang berat karena harga-harga pasti naik. Kenaikan Harga BBM tidak sesuai dengan kondisi rakyat saat ini
SP KEP SPSI banten khususnya menolak keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), karena kami anggap sebuah keputusan yang tidak tepat dan menciderai perasaan rakyat saat ini khususnya kaum pekerja.
Keputusan ini diambil disaat rakyat sedang bangkit dari susah payah selama covid-19, disaat kaum pekerja di beberapa daerah khususnya di Banten pada tahun lalu tidak mengalami kenaikan Upah Minimum, bahkan Upah sektoral juga hilang dan disaat kaum pekerja mengalami degradasi kesejahteraan pasca UU Cipta Kerja.
Hal ini sungguh sangat disayangkan adanya kenaikan harga BBM Terlebih kenaikan ini dilakukan ditengah negara lain menurunkan harga BBM. Seperti di Malaysia, dengan Ron yang lebih tinggi dari pertalite, harganya jauh lebih murah. “Dengan adanya kenaikan harga BBM, justru membuat rakyat semakin menjerit,” tandasnya.
Batalkan Kenaikan Harga BBM Afif meminta pemerintah batalkan kenaikan Harga BBM karena membuat rakyat yang sedang susah dalam situasi covid saat ini semakin menjerit. Terhadap penjelasan pemerintah yang terkesan menggambarkan situasi sulit pemerintah saat ini, banyak cara yang bisa dilakukan tanpa harus menaikkan harga BBM.
Misalnya dengan melakukan penghematan terlebih dahulu oleh internal pemerintah pada pengeluaraan lembaga-lembaga negara atau menunda terlebih dahulu proyek-proyek pemerintah yang bukan kebutuhan urgent dan bukan kebutuhan jangka pendek. Bukan malah langsung menaikkan harga BBM disaat Negara lain menurunkan harga BBM.”
Menanggapi iming-iming Pemerintah Provinsi Banten yang katanya sedang mempersiapkan bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat terdampak langsung atas kenaikan harga BBM itu.
Menurutnya itu hanya pemanis sesaat dan tidak akan mengurangi dan tidak berpengaruh dampak kenaikan harga BBM yang memiliki multiple effect. Solusi sesungguhnya untuk menggerakkan roda ekonomi, bukanlah menaikkan harga BBM dengan iming-iming bantuan.
Tapi naikkan Upah Minimum Pekerja dan naikkan kesejahteraan pekerja sehingga daya beli masyarakat akan naik dan roda ekonomi akan bergerak cepat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin baik.
Editor
Chaer Agam
0 Komentar