Simalungun, ZonaEXpose.com - Adanya berita yang beredar dimedia sosial yang bertuliskan, "Diduga menista suku simalungun..! Menko Polhukam RI Desak Kapoldasu Tuntaskan Penistaan yang Diduga Dilakukan Kapolres Simalungun Akbp Agus Waluyo membuat Riduan Manik, SH., MH., yang merupakan salah satu dosen di Universitas Simalungun sekaligus akademesi merespon informasi itu.(25/05)
Riduan mengatakan bahwa terjadinya hal-hal kesalah pahaman situasi soal mengenai adanya indikasi dituduh adanya penistaan etnis simalungun oleh kapolres simalungun itu sudah jelas setelah dipertemukan partuha maujana simalungun yang diwakili oleh Wakil ketua bersama sekjen Partuha Maujana Simalungun dan saya juga hadir dalam pertemuan itu(14/05), bersama Kapolres Simalungun tidak menemukan adanya indikasi penistaan budaya simalungun seperti yang di beritakan itu.
Karena memang itu hanya soal kreasi-kreasi yang dipertunjukan oleh generasi muda, namun kebetulan Bapak Kapolda Sumatera Utara ada melintas dari Kabupaten Toba dan beristrirahat di Parapat serta berketepatan juga Kapolres Simalungun ada dilokasi dan Ando Sipayung sebagai pendiri pondok kreatif bermohon kepada Bapak Kapolda untuk melihat kreasi musik dan tarian dari anak-anak pondok kreatif parapat, dan ternyata Bapak Kapolda merespon untuk bersedia melihat kreasi-kreasi musik dan tarian dari anak-anak Pondok Kreatif Parapat tersebut, ucap riduan.
Masih kata Riduan Manik, SH., MH., ternyata Bapak Kapolda menyukai penampilan anak-anak kreatif tersebut dan mengatakan bahwa, "ini sangat menarik, bahwa ada kulturasi antara adat atau budaya tradisional dengan yang sudah dimoderenlisasi", maka dengan demikian kita simpulkan bahwa indikasi soal mengenai penistaan itu tidaklah tampak dan tidak ada artinya nihil, demikian trimakasih, tutup riduan.
Editor : M Chaer.
0 Komentar