ZonaExpose.com
Pekanbaru- Perguruan Silat Tenaga Dalam (PSTD) Jati Diri Kota Pekanbaru gelar berbagai atraksi silat, di Taman Wisata Borneo Water Park, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa (30/3/2021). Kegiatan digelar dalam rangka family gathering antar sesama perguruan.
Para pesilat menampilkan atraksi langkah tiga, tikam jijak, kontak jantung, lemparan gaib, garis dan serangan masal. Dalam atraksi tersebut, para pesilat terlihat terpental saat hendak menyerang.
"Perguruan kita memiliki vis dan misi. Membentuk karakter manusia yang beriman, beramal saleh, bertaqwa kepada Allah SWT. Sehingga, bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Guru PSTD Jati Diri Budi Sofyan, kepada wartawan, usai menggelar atraksi silat.
Budi menuturkan, PSTD Jati Diri lahir pada tahun 1995 di kota Pekanbaru dan telah terdaftar di Pengadilan Negeri No. 32 14 Sept 1995, Pekanbaru (Akte Notaris; Feri Bakti, S.H No. 30 Sept 1995, Pekanbaru) dan diresmikan oleh Gubernur RIAU pada Tahun 2002. Perguruan ini pada hakikatnya berakar dari ke-tauhid-an kepada Alllah, didasari ajaran Al-Qur'an dan Hadis.
"Terbentuknya perguruan ini, almarhum Azizman (Guru Besar) juga telah membentuk perguruan yang berhubungan dengan olah raga, rasa dan jiwa, namun Jati Diri adalah penyempurnaan dari perguruan sebelumnya karena Jati Diri mampu membentuk penerus bangsa yang bersikap lebih sportif, percaya diri, memegang teguh tali persaudaraan sesama umat islam, dan meyakini bahwa semuanya adalah atas kekuasaan sang pencipta,"
Budi menyebutkan, fungsi latihan di dalam Silat Jati Diri pengendalian diri, mencari Rasa bergantung pada Allah SWT , menumbuhkan raasa keyakinan atas kuasa Allah terhadap diri, olah raga untuk kesehatan metode gerak atau senam pernafasan, menumbuhkan mental tidak merendahkan orang lain, melatih gerak refleks dan ketangkasan bela diri,kekebalan,mematikan langkah,melumpuhkan hingga menunndukkan lawan.
"Banyak sekali nilai plus dengan bergabung di perguruan silat ini, selain mampu membina rohaniah ketauhidan meng-Esa-kan Allah dalam segala hal, melatih fisik untuk membela diri dari kaum dzalim, serta membentengi diri dari gangguan makhluk halus ataupun mmbentengi diri dari niat perbuatan jahat sseorang lewat perantara dukun, makanan ataupun santet, membentengi diri dari serangan binatang buas," ujar Budi.
(Anhar Rosal)
0 Komentar